Saya cuma 20 menit di luar di kota Jakarta saja merasa kepanasan.
Lah ini para TKI selama 2 hari antri di KJRI Jeddah, Arab. Tanpa tenda. Tidak ada makan dan minum.
Wajar jika para TKI marah dan KJRI dibakar.
Kami hanya bisa menangani 100 orang/hari, kata pejabat KJRI. Nah ini yg datang 6000. Kami tidak mampu.
Lah yang dibuka cuma 1 loket.
Jumlah TKI di Arab Saudi itu ada 1,5 juta. Taruhlah KJRI Jeddah menangani 500.000/orang dalam 2 tahun. Artinya setiap hari harus menangani rata2 700 orang.
Anggaplah biaya Administrasi Rp 10.000/orang. Itukan artinya pemasukan Rp 7 juta/hari atau Rp 210 juta/bulan. Masak tidak bisa menggaji staf hingga 7 orang sehingga bisa membuka minimal 4 loket?
Tapi rasanya sih biaya Administrasi di sana lebih dari Rp 10 ribu.
Hebatnya lagi seorang pejabat KJRI yg diwawancarai bagaimana solusinya, bukannya menambah loket malah mengatakan kami akan meminta aparat keamanan untuk berjaga sehingga nanti keadaan benar2 aman… Memangnya para TKI itu kalau ngamuk karena tak sabar mengantri mau ditembak?
Ada 1,5 juta TKI di Saudi. Jika gaji mereka Rp 4 juta/bulan, berarti mereka menghasilkan Rp 6 trilyun/bulan atau Rp 72 trilyun/tahun.
Kok KJRI memberi layanan yg amat jelek bagi mereka?
Kerusuhan KJRI Jeddah, Puncak Kekesalan TKI
Monday, 10 June 2013, 15:37 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Komisi IX DPR, Poempida Hidayatullah menilai, kerusuhan di KJRI Jeddah merupakan puncak kekesalan dari para TKI di luar negeri.
Selain itu Poempida juga mendengar adanya permainan-permaian uang dimana siapa yang bisa menyiapkan uang maka akan cepat dilayani. “Konon ada juga ancaman dari agen-agen agar para TKI mengurus dokumennya supaya pulang. Ini agar prosesnya bisa lewat PJTKI di Indonesia,” tutur politikus Partai Golkar ini.
edaktur : Karta Raharja Ucu
Sumber : Antara
KJRI Jeddah Sudah Diingatkan Potensi Rusuh
“Tentunya bapak presiden mengikuti dari sumber apapun terkait itu.”
ddd
Senin, 10 Juni 2013, 12:16 Suryanta Bakti Susila, Dwifantya Aquina
“Dalam kondisi seperti itu di mana banyak kebingungan, ketidaknyamanan, tentunya bisa diantisipasi,” kata Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Juni 2013.
Menurut Faizasyah, Kementerian Luar Negeri atas instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengirimkan tim untuk mengevaluasi pelayanan di Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Arab Saudi, pada 6 Juni 2013. Namun sampai saat ini belum ada laporan resmi kepada Presiden ihwal kerusuhan itu.
Dijelaskannya, banyak tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi yang sudah tinggal melebihi batas waktu yang diizinkan pemerintah setempat (overstay). Hal itu membuat mereka berbondong-bondong mengurus administrasi ke konsulat saat ada pemutihan oleh pemerintah Arab Saudi untuk warga negara asing.
“Dari sisi dokumentasi yang kita perbantukan sudah lebih dari 100 ribu. Mudah-mudahan dari sisi penanganan kita ikutilah,” tuturnya.
Sampai saat ini dilaporkan ada satu korban jiwa. Yaitu, Marwah binti Hasan (55 tahun), TKI asal Bangkalan, Madura. (umi)
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/419514-kjri-jeddah-sudah-diingatkan-potensi-rusuh
Senin, 10 Juni 2013 12:15 WIB
Akibat Tak Becus KJRI Dibakar TKI
WartaNews – Jeddah , Konsulat Jendral Republik Indonesia di Jeddah, Arab Saudi dibakar oleh pendemo minggu 9/6 ,hingga laporan ini diturunkan satu orang TKI tewas akibat aksi tersebut.
Menurut saksi mata hal tersebut disebabkan oleh ketidak becusan KJRI-Jeddah khususnya bagian imigrasi yang tidak dapat mengakomodir keinginan seluruh TKI yang ingin memperbarui paspor dan SPLP (surat perjalanan laksana paspor) yang akan memudahkan pemulangan mereka ke tanah air sehubungan dengan Amnesti yang diberikan Kerajaan Arab Saudi kepada para pekerja Indonesia yang over stayed (kelebihan masa ijin tingal ) dengan berbagai macam Alasan.
Selain itu Direktur Kemlu KJRI-Jeddah Tatang Razak membantah isu ketidak becusan KJRI sebagai pemicu aksi pembakaran, alasannya insiden tersebut di sebabkan oleh ketidak sabaaran TKI yang berjumlah ribuan yang mengantri sejak dari dibukanya loket pada hari minggu 9/6/2013.
Filed under: SDM |
Tinggalkan Balasan