Kalau 1 Bus Cina harganya Rp 3-4 milyar, kenapa tidak membuat di dalam negeri saja? Jika bikin sendiri, paling harganya cuma Rp 1-2 milyar saja.
Dengan membeli 310 unit Bis hanya untuk 1 pembelian, berarti Pemda DKI mengeluarkan uang Rp 1 Trilyun lebih. Jika pesan ke pabrikan lokal misalnya Pindad atau perusahaan mobil di sini / rakitan, paling tidak biayanya bisa ditekan jadi Rp 600 milyar saja sekaligus membuka lapangan pekerjaan.
http://www.karoseri-id.com/2013/04/compare-mercedes-benz-oh-1526-vs-hino.html
Satu Busway Rp 4 M, Minta Penghapusan Pajak Impor
Filed under: Transportasi | Tagged: Busway |
sepertinya pertimbangannya pilih impor karena untuk pengadaan dalam waktu dekat, bayangkan saja kalau harus memproduksi tiga ratus bis dalam waktu dua bulan. mungkin selisihnya bakal kelihatan sekali, tapi sanggup ndak ?
Pabrik Hino Purwakarta Produksi 75.000 Unit Setahun atau 6000 unit sebulan. Kalau cuma 300 bis doang dalam 2 bulan sih kecil. Harganya juga tidak sampai Rp 2 milyar. Dan ini membuka lapangan kerja di Indonesia:
http://otomotif.antaranews.com/berita/368784/pabrik-hino-purwakarta-produksi-75000-unit-setahun
Itu belum dari Mercedes Benz yang juga punya pabrik di Indonesia.
Dari segi kualitas, Bis Cina jauh di bawah Bis Jepang dan Jerman.