Kenapa Kampung Pulo Selalu Banjir dan Paling Parah Banjirnya?

Kampung Pulo

Kenapa Kampung Pulo Selalu Banjir dan Paling Parah Banjirnya?

Ya jelas banjir. Lebar Kali Ciliwung di daerah Bidaracina (Gang Asem, Kebon Sayur, dsb) yang lebarnya mencapai 38 meter, saat di Kampung Pulo menyempit hingga tinggal 6 meter saja. Artinya, yang 32 meter lagi ke mana? Harusnya sungai itu makin ke hilir makin lebar.

Banjir Kanal Timur

Sebaliknya wilayah di sekitar Banjir Kanal Timur yang biasanya banjir, sekarang banyak yang terbebas dari banjir. Ini karena BKT yang lebarnya bisa mencapai 75 meter itu begitu dalam sehingga mampu menampung air banjir di wilayah sekitarnya.

Sekarang Jokowi ingin bikin sodetan dari kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur sepanjang 2 km melalui jalan Otista 3. Ini nanti akan bikin masalah baru karena dari radius 100-200 meter dari kali Ciliwung / Sodetannya air sumur penduduk di sepanjang sodetan tsb pasti akan kotor/terkontaminasi limbah CIliwung. Soalnya rumah mertua saya yg 100 meter dari Kali Ciliwung, airnya tak bisa dipakai untuk mandi/minum meski pakai jetpum.Terpaksa pakai PAM. Harusnya Jokowi itu melakukan normalisasi kali Ciliwung dulu. Dalami dulu kali Ciliwung. Kemudian lebarkan dari 6 meter di Kampung Pulo hngga minimal 20 meter. S0alnya di Gang Asem lebar Ciliwung itu 38 meter. Nah kalau itu dilakukan dan belum beres juga, baru deh pakai strategi lain seperti sodetan segala macam. Ini kebanyakan gebrakan yg tidak karuan. Ini dari Google Map ketahuan kali Ciliwung dari lebar 38 meter menyempit di Kampung Pulo jadi 6 meter saja. Jadi analisa harus benar sehingga solusinya tepat.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: