FATWA TOKOH NU (KH. M. NAJIEH MAIMOEN Sarang Rembang) TENTANG MEMILIH JOKOWI KALLA.
***************
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا [المائدة : 57]
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu orang-orang yang membuat agamamu jadi ejekan dan permainan. (QS. Al-Maa-idah: 57)
Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا أَبَا ذَرٍّ إِنَّكَ ضَعِيفٌ وَإِنَّهَا أَمَانَةٌ وَإِنَّهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ خِزْيٌ وَنَدَامَةٌ إِلَّا مَنْ أَخَذَهَا بِحَقِّهَا وَأَدَّى الَّذِي عَلَيْهِ فِيهَا. [رواه مسلم]
Dari Abu Dzarr RA, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda: Wahai Abu Dzarr, engkau itu orang yang lemah, kepemimpinan itu amanat Allah yang kelak di hari Kiamat membawa kehinaan dan penyesalan kecuali bagi orang yang mendapatkannya dengan pantas dan menunaikan dengan baik. (HR. Muslim)
Bahwa memilih pemimpin merupakan kewajiban umat sebagai wujud ibadah kepada Allah SWT dalam arti yang seluas-luasnya.
Bahwa umat Islam harus memilih pemimpin negara yang nyata-nyata berkomitmen untuk menjaga kewibawaan dan kemurnian agama, serta berkhidmat untuk memperjuangkan kepentingan dan aspirasi umat Islam.
Bahwa umat Islam dilarang memilih pemimpin yang berkarakter mudah dipengaruhi oleh lingkungannya yang cenderung memusuhi, mengabaikan aspirasi, serta memojokkan upaya umat dalam memperjuangkan nilai-nilai moral dan ajaran Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bahwa dalam konteks keummatan dengan tidak menafikan kelemahan yang ada pada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, maka pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dinilai memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi sebagaimana yang ditampakkan oleh pernyataan, sikap politik serta manuver-manuver yang dibangun oleh institusi maupun tokoh-tokoh dukungannya. Seperti dalam hal gigihnya mereka memperjuangkan pencabutan Ketetapan MPRS No. XXV tahun 1966 mengenai larangan faham komunisme. Keinginan untuk menolak lahirnya Perda Syari’at Islam. Keberpihakan pada faham-faham sesat seperti Ahmadiyah, Syi’ah dan Islam Liberal. Keinginan untuk menghapus kolom agama pada KTP. Pengawasan Khatib Jum’at di Masjid. Menolak pemblokiran Situs Porno. Berupaya mencabut SPB Dua Menteri tentang pendirian rumah ibadah. Semua rencana, keinginan dan kecenderungan politik tersebut meresahkan dan mengancam eksistensi umat Isalm serta berpotensi menciptakan iklim sentimen keagamaan yang dapat bermuara pada konflik horizontal.
Maka hukum memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla atau Golput itu HARAM. Karena membantu bertambah maraknya kemaksiatan dan besarnya kekufuran-kekufuran yang bisa mengakibatkan bertambahnya malapetaka dan bencana di Tanah Air, dan untuk menghindari segala kemadlaratan tersebut maka umat Islam secara dlorurot harus memilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan segala kelebihan dan kekurangannya sambil bertawakkal kepada Allah SWT dan berdo’a agar keduanya mampu menjalankan amanat umat Islam dengan sebaik-baiknya.
Demikian fatwa dari kami sebagai rasa tanggung jawab kepada Allah SWT, Rasulullah SAW dan segenap umat Islam untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Ini semua kami lakukan semata-mata demi mendapatkan maghfiroh, rahmat dan ridlo Allah SWT bukan tujuan duniawi. Semoga Allah SWT memberi kita pemimpin yang lebih baik dari sebelumnya dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara, syukur-syukur bisa mengamalkan dan mengikuti pesan, nasehat dan do’a Sayyid Ahmad bin Muhammad Alawi al-Maliki melalui suratnya. Amin
Sarang, 6 Ramadlan 1435 H
4 J u l i 2014 M.
Pengasuh Ribath Darusshohihain dan Pembina PP. Al-Anwar
KH. Muhammad Najih Maimoen
Gus Dur, Emha dan Korban 1998 Dukung Prabowo
https://infoindonesiakita.com/2014/05/15/gus-dur-emha-dan-korban-1998-dukung-prabowo/
Media Pro Jokowi Obor Catut Ulama Seperti KH Ma’ruf Amin
https://infoindonesiakita.com/2014/07/03/media-pro-jokowi-obor-catut-ulama-seperti-kh-maruf-amin/
Dalam Islam, Husnul Khotimah atau akhir yang baik didapat dgn menyebut Nama Allah sebagai kalimat terakhir saat meninggal. Insya Allah masuk surga.
Tapi jika menyebut selain Allah, misalnya Salam 2 Jari, Wallahu a’lam.
Tapi cerita ini sepertinya bohong:
Salam 2 Jari, Seruan Terakhir Nanang Ma’soem Sebelum Wafat di Pangkuan Jokowi
http://news.detik.com/read/2014/07/03/111517/2626544/10/salam-2-jari-seruan-terakhir-nanang-masoem-sebelum-wafat-di-pangkuan-jokowi
Acungkan Salam Dua Jari, Nanang Ma’soem Meninggal Dunia di Pangkuan Jokowi
http://news.detik.com/read/2014/07/03/002715/2626215/10/acungkan-salam-dua-jari-nanang-masoem-meninggal-dunia-di-pangkuan-jokowi
Dari berita di atas disebut saat Jokowi datang, Nanang cuma PINGSAN:
“Jokowi meminta para hadirin untuk mendoakan beliau agar cepat siuman,” kata Setiyaji.
Beberapa orang yang ada di dekat lokasi kejadian langsung mengevakuasi pimpinan grup usaha Al Ma’soem ini ke RS Islam Bandung. Namun tidak tertolong dan meninggal dunia.
Jad itu adalah lagi2 kebohongan lain setelah Anies bilang Doa Iftitah Jokowi bagus sekali, atau pernyataan yang dibantah oleh Din Syamsuddin bahwa bacaan Al Qur’an Jokowi panjang dan bagus padahal Jokowi jadi Imam Sholat Dzuhur yang suaranya pelan/sirr. Begitu pula kertas besar yang disebut Eep Saefullah Fattah dan istrinya sbg Doa Robbis Rohli beserta transliterasinya. Padahal ukuran kertasnya beda dan doa tsb sebetulnya anak2 SD juga hafal. Jadi tak perlu bawa contekan segala.
Filed under: Pemimpin |
mana mungkin orang beriman menjelang ajal menunjukkan angka 2 bohong belaka. sungguh keblinger orang orang ini. hai orang orang yang tidak beriman. kembalilah beriman pada allah bukan kepada calon presiden