EXIT POLL BUKAN QUICK COUNT!
RRI, Indikator, LSI, CSIS, Kompas, dsb ternyata cuma melakukan “EXIT POLL”. Artinya mereka tidak menghitung hasil perhitungan TPS. Tapi cuma mewawancarai beberapa orang dari sekitar 400 pemilih secara acak. Jadi jangankan menghitung suara Nasional. Menghitung Hasil TPS yang disurvey pun bisa meleset jauh. Tak heran hasilnya meleset di Malaysia, Aceh, Saudi, dsb
Pantas saja jam 2:00 menurut lembaga “Quick Count” pro Jokowi 70% suara sudah masuk dgn hasil Jokowi menang 52%. Padahal TPS itu tutup jam 13:00 dan penghitungan selesainya sekitar jam 15:00.
Ternyata dari RRI yang terjadi bukan “Quick Count” yang menghitung hasil dari penghitungan TPS. Tapi “EXIT POLL”. Polling menanyai beberapa dari sekitar 400 pemilih yang telah mencoblos. Dari 400 pemilih, kira2 berapa % yang mau menjawab bahwa dia memilih capres X? Soalnya itu kan Bebas dan RAHASIA.
Jelas EXIT POLL ini harusnya namanya EXIT POLL. Bukan QUICK COUNT yg mengambil data dari perhitungan TPS setempat. Akurasinya jelas di bawah Quick Count. Di bawah KPU yang menghitung lebih dari 500 ribu TPS.
Jika cuma 50% dari pemilih di TPS tsb yang diwawancarai, akurasinya cuma 25%. Ini adalah sampel di atas sampel. Jangankan untuk mendapat angka Nasional yang akurat. Hasil dari TPS yang bersangkutan saja tidak jelas.
Lihat berita dari RRI, satu penyelenggara “QUICK COUNT” yang ternyata cuma melakukan EXIT POLL:
RRI menyelenggarakan Hitung Cepat dengan melibatkan ribuan relawan di seluruh Indonesia dengan memakai metode Exit Poll dimana setiap pemilih yang telah mencoblos di bilik suara, akan ditanyakan secara langsung oleh relawan hitung cepat RRI di seluruh Nusantara dalam memilih presiden dan wakil presiden 2014.
http://www.rri.co.id/post/berita/90372/pemilu_2014
Ternyata bukan cuma RRI yang menggunakan Exit Poll, Lembaga Survey lain yang di Media Massa disebut melakukan “QUICK COUNT” seperti Indikator, LSI, CSIS, Kompas, dsb ternyata cuma melakukan “EXIT POLL”. Jadi jangankan menghitung suara Nasional. Menghitung Hasil TPS yang disurvey pun bisa meleset jauh:
Exit Poll Indikator, LSI, dan CSIS: Jokowi Unggul 3%
Survei Exit-Poll Pilpres Juga Ada di Facebook
JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah lembaga penelitian menggelar survei dengan metode exit poll untuk mengetahui suara masyarakat dalam Pemilihan Umum Presiden RI 2014, Rabu (9/7/2014). Selain exit poll secara tatap muka, ada pula pihak yang menggelar exit-poll secara online.
http://tekno.kompas.com/read/2014/07/09/12300067/Survei.Exit-Poll.Pilpres.Juga.Ada.di.FacebookExit Poll RRI: Jokowi-JK dipilih karena merakyat
Untuk kesan jujur, sebanyak 54,55 persen pemilih memilih pasangan Prabowo-Hatta, 39,39 persen memilih Jokowi-JK dan 6,06 persen tidak menjawab.
Exit pool RRI dilakukan dengan menanyakan responden setelah baru saja keluar dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mengetahui persepsi pemilih
http://www.antaranews.com/berita/443244/exit-poll-rri-jokowi-jk-dipilih-karena-merakyat
Jokowi leads at 67%, says ‘Kompas’ exit poll
Exit polls are a form of quick counts, where random voters are directly interviewed outside polling stations after voting.
http://www.thejakartapost.com/news/2014/07/09/jokowi-leads-67-says-kompas-exit-poll.html
Keanehan Lembaga Quick Count Pro Jokowi
Dari 4 TPS yang saya datangi sekitar jam 2:40 siang di Kebon Nanas Jaktim, hanya 2 yg sudah selesai menghitung suara dgn jumlah total @ sekitar 420 suara per TPS. Prabowo menang sekitar 70%. Ada pun di komplek TNI AD hasilnya berimbang meski Prabowo sementara unggul tipis.
Aneh juga jika jam 2 tadi kata lembaga quick count seperti Saiful Mujani perolehan Nasional sdh lebih dari 70% dgn keunggulan Jokowi. Soalnya di dusun / desa tentu akses internet lebih sulit.
https://infoindonesiakita.com/2014/07/10/keanehan-lembaga-quick-count-pro-jokowi/
Yang mau “ngamuk” tanggal 22 Juli jika Capresnya kalah silahkan. Tapi jika dibedil TNI dan dilawan oleh rakyat lainnya, ya jangan marah…
Berikut hasil lengkap kesebelas lembaga survei tersebut:
No | Lembaga Survei | Prabowo- Hatta |
Jokowi-JK | Sumber |
1 | Populi Center | 49,05 | 50,95 | Suara.com |
2 | CSIS | 48,1 | 51,9 | Liputan6.com |
3 | Litbang Kompas | 47,66 | 52,33 | Kompas.com |
4 | Indikator Politik Indonesia | 47,05 | 52,95 | Metrotvnews.com |
5 | Lingkaran Survei Indonesia | 46,43 | 53,37 | Konferensi pers |
6 | Radio Republik Indonesia | 47,32 | 52,68 | Detik.com |
7 | Saiful Mujani Research Center | 47,09 | 52,91 | Detik.com |
8 | Puskaptis | 52,05 | 47,95 | Viva.co.id |
9 | Indonesia Research Center | 51,11 | 48,89 | okezone.com |
10 | Lembaga Survei Nasional | 50,56 | 49,94 | Viva.co.id |
11 | Jaringan Suara Indonesia | 50,13 | 49,87 | Viva.co.id |
http://nasional.kompas.com/read/2014/07/09/18490431/.Quick.Count.Ini.Hasil.Lengkap.11.Lembaga.Survei
Semua lembaga Survey di atas mengaku Margin Errornya cuma 1%. Kenyataannya sesama Lembaga Survey Pro Jokowi saja ada yang selisih 2,4% lebih seperti LSI yang 53,37% dengan Populi Center sebesar 50,95% untuk Jokowi.
Di AS saja hasil Polling / Quick Count bisa meleset sampai 5,7% di zaman Clinton. Apalagi di Indonesia di mana lembaga Surveynya sudah jelas tidak netral. Ada yang pemiliknya dibayar oleh Capres tertentu, bahkan ada pula yang jadi Tim Sukses Capres. Jadi selisihnya bisa lebih dari itu.
http://www.gallup.com/poll/9442/election-polls-accuracy-record-presidential-elections.aspx
Netralkah Saiful Mujani yang merupakan pemilik 1 lembaga “Quick Count”?
saiful mujani @saiful_mujani · Jul 12
kampanye udah over. Krn terlibat nyulik rakyat ga pilih. Indonesia membanggakan!
https://twitter.com/saiful_mujani
Saiful Mujani Benarkan Bagi-bagi Uang Usai Kampanye untuk Jokowi
http://nasional.kompas.com/read/2014/06/11/2016450/Saiful.Mujani.Benarkan.Bagi-bagi.Uang.Usai.Kampanye.untuk.Jokowi
RRI: BERITA PENDEK 3 PARAGRAF SAJA SALAH. BAGAIMANA DGN QUICK COUNT?
Di pemberitaan yang memang bidangnya saja salah. Bagaimana dengan Quick Count?
http://www.rri.co.id/post/berita/90372/pemilu_2014
Filed under: Pemimpin |
dear admin,
Mohon dicek kembali kesimpulan dari artikel yang Admin tulis di atas. Sepengetahuan saya, masing-masing lembaga survey mengadakan quick count dan juga exit poll. Jadi bukan hanya mengadakan exit poll.
Misalnya untuk kompas, saya mengutip kalimat ini:
“Kompas juga menyelenggarakan survei pasca pemilihan (exit poll). Exit poll dilakukan untuk melihat gambaran kencenderungan pilihan pemilih dan alasannya. Exit poll dilaksanakan dengan mewawancarai pemilih seusai melakukan pemilihan di TPS.”
http://nasional.kontan.co.id/news/hitung-cepat-kompas-dan-perjuangan-mengawasi-suara/
Untuk mengetahui keakuratan hasil quick count lembaga-lembaga tersebut, silahkan rujuk kembali hasil quick count berbagai lembaga tersebut saat mengadakan quick count pada saat pemilu legislatif 2014 lalu.
ini salah satu contoh hasil quick count pemilu 2014 lalu, saya tampilkan untuk 5 besarnya saja (PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat dan PKB) dari hasil quick count RRI vs real count KPU.
1 PDIP RRI 18.65%
KPU 18.95%
2 GOLKAR RRI 14.87%
KPU 14.75%
3 GERINDRA RRI 11.40%
KPU 11.81%
4 DEMOKRAT RRI 10.26%
KPU 10.19%
5 PKB RRI 9.43%
KPU 9.04%
Untuk hasil real count KPU – Pileg 2014 lalu ada di web KPU:
http://www.kpu.go.id/index.php/persentasepartai
Untuk versi RRI silahkan dicek kembali disini:
http://www.rri.co.id/post/berita/78734/pemilu_2014/quick_count_rri_paling_dekati_real_count_kpu.html