Dalam 4 tahun ke depan subsidi BBM akan dicabut oleh pemerintah Jokowi. Jika sekarang harga bensin Premium Rp 6500/liter, 4 tahun nanti bisa Rp 11.000 bahkan 13 ribu lebih jika nilai rupiah makin menurun akibat kenaikan harga2 barang yang bisa mencapai 50% lebih. Tarif angkutan umum bisa naik hingga 70%.
Rakyat lebih miskin, daya beli berkurang, sementara perusahaan minyak seperti Chevron, Exxon, dsb makin untung karena harga minyak makin naik.
Jika kemiskinan merajalela, kejahatan pun akan merebak di mana2.
Saat nilai rupiah turun karena inflasi, misalnya dari RP 11 ribu/1 USD jadi Rp 13 ribu/1 USD, maka “subsidi” pun kembali bengkak. Pemerintah pun kembali “terpaksa” menaikkan harga BBM, harga2 barang naik, dan rupiah pun kembali turun, begitu seterusnya. Sementara penghasilan rakyat nyaris tak bertambah.
Mudah2an perkiraan saya ini salah.
Harusnya Chatib Basri lebih kreatif sehingga bisa mengurangi “subsidi” BBM tanpa bikin susah rakyat. Misalkan memperbaiki nilai rupiah dari Rp 12 ribu/USD jadi Rp 8000/USD, itu sudah mengurangi “subsidi” BBM sebesar 33% lebih tanpa harus menaikan harga BBM.
Kemudian dengan menggalakkan pemakaian mobil hemat energi yang 1:40 dibanding 1:10 itu sudah menghemat “subsidi” BBM hingga 75%.
Menaikkan pajak STNK 100% bagi pemakai kendaraan pribadi juga bisa mengurangi subsidi tanpa menaikkan harga BBM, dan masih banyak lagi cara2 lainnya.
Pemerintahan Baru, Menkeu: Naikan Harga BBM
“Ruang fiskal itu bisa ada kalau subsidi BBM dikurangi. Jadi kalau saya ditanya apa yang musti dilakukan, regardless pemerintahan sekarang atau depan, jawaban saya cuma satu, naikin harga BBM. Itu aja,” tutur Chatib ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (23/7/2014).
http://economy.okezone.com/read/2014/07/23/20/1017083/pemerintahan-baru-menkeu-naikan-harga-bbm
Kenaikan Harga BBM Miskinkan Rakyat dan Menambah Kejahatan
https://infoindonesiakita.com/2013/06/12/kenaikan-harga-bbm-miskinkan-rakyat-dan-menambah-kejahatan/
Filed under: Kenaikan Harga BBM |
Tinggalkan Balasan