Bukan sekedar SARA. Boleh dikata 90% rakyat Indonesia adalah pribumi. Jika 90% perekonomian dikuasai keturunan asing. Kemudian 90% jabatan politik juga dikuasai keturunan asing padahal di UUD 45 yang asli disebut Presiden Indonesia harus orang INDONESIA ASLI, maka cita2 bangsa Indonesia jadi bangsa yang merdeka akan sirna. Bangsa Indonesia kembali dikuasai bangsa asing lewat agen2nya yang ditanam di sini.
Bukankah Hubbul Wathoni minal Iman?
Jika 90% rakyat Indonesia lemah dari segi ekonomi dan politik, itu tidak baik.
Dulu 80% peternakan unggas (ayam) dilakukan oleh peternak kecil. Sekarang 80%nya adalah industri ternak raksasa. Bagaimana nasib 60% peternak unggas kecil tsb? Tidak jelas.
Dari dr Joserizal Jurnalis:
BUNG HATTA : “Tujuan utama revolusi nasional adlh mengangkat posisi ekonomi pribumi shingga trbebas dr tekanan dan penghisapan”
“Dlm garis besar dikira kirakan diwaktu itu bhw langkah pertama yg akan diambil utk meningkatkan kemakmuran rakyat ialah mendorong dahulu ekonomi yang terbelakang dg jalan koperasi dan didikan. Perekonomian warganegara Tionghoa dibiarkan berkembang dg tenaga sendiri dan dg bantuan kredit dari bank secara jujur. Apabila sebagian drpd perekonomian warganegara asli telah dapat mencapai tingkat perekonomian warganegara Tionghoa, bantuan Pemerintah itu diberikan kira kira merata keseluruh lapisan rakyat…………
Prof Dr. Sumitro Djojohadikusumo : “adalah merupakan penyimpangan dari cita cita kemerdekaan jikalau kekuatan ekonomi pribumi tidak diprioritaskan utk dikembangkan”
Putra Alm Lee Kuan Yew, Brigjend Lee Hsien Loong (PM Singapura sekarang), dalam suatu acara pd tanggal 22 feb 1987 mengatakan: “di singapura, warga negara turunan melayu dan beragama islam oleh Penerintah yg berkuasa tidak dibenarkan (tdk diberikan kesempatan) utk menduduki posisi kunci dan strategis di dalam tubuh pemerintahan – terutama dalam tubuh angkatan negara urusan pertahanan.”
Filed under: Ekonomi |
seperti kata pepatah; ayam mati dilumbung padi.
jadi aneh , rakyat indonesia miskin dinegerinya yang kaya raya