Saya lebih suka Uber dan Grab daripada taxi biasa. Ongkos dan supir jelas tercatat. Harganya pun murah. Bisa setengah taksi biasa dan sudah kita ketahui sebelum kita memesannya.
Taxi biasa malah banyak yg tak jelas. Argo kuda. Diputer2 hingga mahal. Supir tembak. Barang hilang tak dikembalikan. Bahkan perampokan dan perkosaan pun ada. Karna tak tercatat, jika ada kejahatan sulit diselidiki. Tidak aman.
Masyarakat itu memilih yg terbaik. Bukan yg buruk. Menurut saya pribadi, 70% taksi biasa itu buruk. Ongkos tak jelas. Makanya saya pilih Uber dan Grab.
Bersainglah secara sehat. Atau ikuti saja Grab. Kan ada Grab Taxi di situ?
Kalau masalah pajak, justru lebih mudah. Dgn aplikas online, pemerintah bisa tahu jumlah omset mereka. Tinggal pemerintah kenakan pajak saja misalnya 10% dari omset mereka. Begitu pula soal plat kuning dsb tinggal dipermudah. Grab Car ternyata bayar pajak:
Demo Tolak Taksi “Online”, Antara Kemampuan Adopsi Teknologi Versus Aturan Main Bisnis
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/03/14/21101021/Demo.Tolak.Taksi.Online.Antara.Kemampuan.Adopsi.Teknologi.Versus.Aturan.Main.Bisnis
Rakyat itu butuh angkutan umum yang murah, nyaman, dan aman. Pada kendaraan aplikasi, ongkos sudah pasti, nama pengemudi dan nomor kendaraan jelas. Kalau Taxi, justru tidak jelas dan tidak nyaman. Banyak penumpang taksi yg dirampok/diperkosa. Banyak juga yg ditipu dgn argo kuda atau diputer2. Kalau Taksi bagus, rakyat pasti pilih taksi dan mereka tidak perlu demo.
Saya pernah naik Taxi di Taman Mini. Meski Taxi tsb reputasinya bagus, tapi ternyata diputer2 juga sehingga argo sudah Rp 20.000, balik lagi ke Gerbang Taman Mini. Saat isi bensin juga argo tidak dimatikan terlebih dulu.
Kalau angkutan Mikrolet atau metromini lebih parah lagi. Ibu saya yang umurnya 74 tahun lebih marah2 dgn mikrolet. Sebab kaki baru naik 1, sudah jalan tuh kendaraan sehingga bisa jatuh. Belum lagi pegawai Telkom yang tewas karena jatuh dari Metromini. Jadi angkutan umum plat kuning itu meski resmi dan sesuai aturan, nyatanya tidak nyaman dan aman. Makanya masyarakat lebih memilih angkutan aplikasi.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dikabarkan telah mengirim surat kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang berisi permintaan pemblokiran aplikasi Uber dan Grab di Indonesia. Alasan Jonan bahwa transportasi online tidak mematuhi aturan seperti tidak punya kantor, tidak berplat kuning, tidak punya pool, dsb.
Sementara Presiden Jokowi di sini lebih bijak. Aturan itu yang bikin siapa? Aturan itu untuk mempermudah. Bukan mempersulit. Kalau soal pajak, ya pajaki saja langsung Grab dan Ubernya. Ini lebih mudah karena transaksi mereka tercatat di komputer. Soal Plat Kuning atau apa pemerintah tinggal kasih fasilitas. Permudah.
Kenyataannya Angkutan Umum Resmi meski mengikuti berbagai aturan seperti plat kuning, kantor jelas, ada pool, dsb, tapi pelayanannya kebanyakan amat buruk. Lihat saja betapa banyaknya bis dan metromini yang sudah tua. Taksi tua pun banyak. Sementara mobil Grab dan Uber rata2 mobil baru.
Ribuan Sopir Angkutan Umum Demo, Penumpang Terlantar
Liputan6.com, Jakarta – Ribuan sopir taksi, bus kota, dan bajaj yang tergabung dalam Persatuan Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) menggelar unjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta, Kementerian Informasi dan Komunikasi, serta Istana Kepresidenan, Senin (14/3/2016) pagi.
http://news.liputan6.com/read/2458008/ribuan-sopir-angkutan-umum-demo-penumpang-terlantar
Ahok tolak temui demonstran, demo tolak angkutan online sempat panas
Merdeka.com – Ratusan sopir angkutan umum, mulai dari taksi hingga bajaj melakukan demonstrasi di Balai Kota. Mereka menuntut Pemrov DKI menertibkan keberadaan angkutan umum berbasis online, seperti Uber, Grab dan GO-JEK.
http://www.merdeka.com/jakarta/ahok-tolak-temui-demonstran-demo-tolak-angkutan-online-sempat-panas.html
Penumpang Taksi: Saya Takut Diperkosa atau Dibunuh
Dua kasus perampokan dalam taksi di Jakarta, semua korban perempuan
http://metro.news.viva.co.id/news/read/363749-penumpang-taksi–saya-takut-diperkosa-atau-dibunuh
Diancam Kunci Roda, Wanita Penumpang Diperkosa Sopir dalam Angkot
http://poskotanews.com/2015/06/21/diancam-kunci-roda-wanita-penumpang-diperkosa-sopir-tembak-dalam-angkot/
Kematian Karyawan Telkom di Metro Mini, Kecelakaan atau Korban Perampokan?
http://news.detik.com/berita/3141771/kematian-karyawan-telkom-di-metro-mini-kecelakaan-atau-korban-perampokan
Filed under: Transportasi |
Tinggalkan Balasan