Dengan adanya perdagangan bebas di mana barang-barang luar negeri bisa masuk tanpa kena pajak impor, AS dibanjiri oleh produk-produk asing yang harganya jauh lebih bersaing. Mobil-mobil, TV, dsb dari luar negeri bebas masuk ke AS sehingga pabrik-pabrik mobil di AS bangkrut dan Detroit nyaris jadi kota hantu dan bangkrut.
Bahkan perusahaan-perusahaan AS pun untuk bertahan terpaksa membangun pabrik-pabrik di luar negeri seperti di Cina dan Thailand agar produk mereka harganya bisa murah dan bersaing. Ini membuat banyak perusahaan-perusahaan AS bangkrut dan tutup, dan rakyat AS pun akhirnya banyak yang nganggur.
Untuk mengatasi itu, Donald Trump segera mengenakan pajak Impor 35% dan meminta agar perusahaan2 Jepang, Korea, Cina, dan juga perusahaan-perusahaan AS sendiri untuk membangun pabrik di AS guna memproduksi atau merakit produk-produk yang dijual di AS.
Pajak Impor 35% ini ternyata cukup mengena sehingga perusahaan-perusahaan Jepang dan Korea menginvestasikan uangnya untuk membangun pabrik di AS. Sementara Cina yang memang perlu menghidupi 1400 juta rakyatnya protes terhadap kebijakan AS ini. Tapi bagi Donald Trump, kepentingan rakyat AS lebih penting.
Contoh jika Pasar Mobil di AS ada 6 juta unit / tahun dan 1 pabrikan menjual 1 juta unit dgn harga Rp 200 juta, maka pajak sebesar 35% membuat perusahaan tsb harus bayar pajak sebesar Rp 70 trilyun/tahun! Nah ketimbang bayar pajak Rp 70 trilyun/tahun, lebih murah menginvestasikan uang sebesar Rp 60 trilyun guna membangun pabrik di AS. Toh dengan pajak sebesar itu, mereka bisa kalah bersaing.
Harusnya kebijakan Donald Trump yang mengenakan pajak Impor sebesar 35% ini ditiru oleh negara-negara lain seperti Indonesia guna melindungi rakyatnya agar bisa tetap bekerja. Semurah-murahnya barang impor, jika rakyat nganggur dan tak punya penghasilan, barang tersebut tidak terbeli. Tapi jika bekerja, mereka tetap bisa beli meski barangnya lebih mahal.
Bagaimana pun juga Perdagangan Bebas (Free Trade) ini hanya menguntungkan segelintir pengusaha besar. Tapi membuat ratusan juta rakyat di dunia menganggur.
Lebih baik lagi negara dengan BUMN memenuhi hajat hidup orang banyak shg ekonomi tidak dikuasai oleh kompeni asing dan aseng
Filed under: Ekonomi |
Tinggalkan Balasan