Pertama pastikan bahwa kendaraan anda lengkap dan berfungsi dengan baik. Ada kaca spion, lampu sign, dsb yang berfungsi dengan baik. Ban tidak kempes, dan bensin cukup. Atur posisi duduk anda agar nyaman. Bisa melihat ke depan dan juga kaca spion dengan mudah.
Jaga kecepatan dan juga jarak dengan kendaraan di depan anda. Hitung jarak agar sekiranya kendaraan di depan anda berhenti mendadak, anda punya cukup waktu untuk merem.
Pada jalan perumahan dengan lebar cuma 2 mobil saja, kecepatan jangan melebihi 20 km per jam untuk sepeda motor. Untuk mobil, mungkin lebih sedikit lagi. Pada jalan dengan lebar cukup untuk 3 mobil, kecepatan maksimal 30 km per jam. Ada pun di jalan raya, jangan melebihi 60 km untuk sepeda motor. 40-50 km cukup.
Perhatikan juga kendaraan sekeliling anda. Atur kecepatan agar sama dengan kendaraan di sekelilingnya. Jangan terlalu cepat atau terlalu lambat. Kalau rata-rata kecepatannya 60 km/jam, jika kecepatan kita cuma 20 km/jam juga bisa kena tabrak.
Jalanlah di sebelah kiri agar kendaraan lain bisa mendahului dengan mudah.
Saat hujan atau musim banjir, jalan raya banyak yang berlubang. Ini amat berbahaya bagi pengendara sepeda motor. Jadi kecepatan maksimal 40 km perlu juga untuk berhati-hati. Sebab jika terkena lubang yang besar dan dalam, bisa fatal akibatnya. Apalagi jika lubang tersebut tertutup oleh genangan air.
Saat melalui pertigaan entah itu jalan atau gang, harus hati-hati. Kadang-kadang ada sepeda motor yang keluar. Lebih aman ambil posisi agak ke tengah sedikit. Jika perlu bunyikan klakson singkat sebanyak 2 x 10-20 meter sebelum persimpangan.
Saat anda dari jalan kecil mau memasuki jalan besar di persimpangan, berhentilah. Lihat kiri dan kanan apakah ada kendaraan yang melaju. Jika tidak ada, baru anda jalan.
Saat dari lampu hijau tiba-tiba merah, perhatikan kendaraan di belakang anda. Khawatirnya bisa menabrak anda. Jika perlu nyalakan klakson agar mereka sadar. Ambil posisi di pinggir sehingga kalau mereka ngebut, bisa lewat. Tidak menabrak anda.
Jangan mendahului kendaraan di dekat tikungan di mana anda tidak bisa melihat kendaraan yang berlawanan arah hingga jarak 100 meter.
Lebih aman anda mengikuti kendaraan di depan anda yang melaju dengan kecepatan sedang dengan jarak yang aman. Ini membuat seolah-olah anda mempunyai bemper.
Jika ada orang menyeberang, lebih baik anda lewat di belakang orang tersebut ketimbang di depannya. Ini untuk menghindari tabrakan. Hal yang sama juga berlaku untuk mobil atau sepeda motor yang mau menyeberang. Lebih baik anda melalui belakang mereka. Jika anda pindah jalur, perhatikan spion anda agar tidak tabrakan dengan kendaraan di belakang anda. Jika perlu lambatkan kendaraan anda.
Jangan suka menyalip kendaraan lain. Ini contoh kasus yang tidak benar:
Begini cara Mikrolet M06 menyalip kendaraan lain. Melaju dengan kecepatan tinggi hingga 60 km/jam lebih. Usai menyalip berhenti mendadak guna menarik penumpang. Hebat kan?
Tidak peduli keselamatan pemakai jalan lainnya.
Jika mau menyusul kendaraan lain, tetaplah pertahankan kecepatannya yang tinggi itu. Jangan menyusul untuk kemudian berhenti mendadak di depan kendaraan orang. Mending tunggu kendaraan itu lewat dulu sambil pindah jalur perlahan.
Kejadian dekat Kampus Institut Bisnis Nusantara Cawang tanggal 23 Maret 2017 jam 6:30 pagi.
Kalau nyetir jangan ngantuk. Kalau ngantuk jangan nyetir.
Ini perlu. Jika ngantuk, mending segera berhenti cari tempat parkiran. Tidur barang sejenak sehingga rasa kantuk anda hilang. Bisa juga mampir di warung kopi. Ngopi agar tidak ngantuk.
Filed under: Tips | Tagged: mobil, Sepeda Motor |
Tinggalkan Balasan