Dengan kebakaran hutan yang melanda Kalimantan (dan juga Sumatera), Kalimantan bagaikan kamar gas terbesar di dunia. Bumi dan udara pulau Kalimantan dipenuhi oleh asap sehingga beberapa warga tewas karena penyakit saluran pernafasan. Kami tinggal menunggu mati saja karena asap bukan cuma ada di luar rumah. Di dalam rumah pun kami harus pakai masker. Begitu kata warga yang dikutip oleh Prokal. “Warga Palangkaraya: Kami Tinggal Menunggu Mati!!” itulah judul berita dari Prokal.
Sepupu saya yang tinggal di Amuntai juga menelpon bahwa jarak pandang di Amuntai Kalimantan Selatan cuma 50 meter saja. Bukan cuma pandangan yang jadi masalah. Kerusakan alat pernafasan yang berakibat kematian massal tentu lebih berbahaya lagi. Bukan cuma 1 atau 2 orang. Tapi bisa jutaan rakyat Kalimantan yang menderita jika pemerintah tidak bertindak cepat dan tepat.
Filed under: Alam | Tagged: Kalimantan, Kebakaran Hutan | Leave a comment »