Pertumbuhan Ekonomi Harus Menghitung Jumlah Pertumbuhan Penduduk dan Angka Inflasi

Ekonomi “tumbuh” 5% itu bukan berarti rakyat kita sejahtera. Pertambahan penduduk paling tidak 1,5% per tahun. Inflasi 10%. Pertumbuhan 11,5% saja kemakmuran rakyat itu tak berubah. Kalau 5%, kemakmuran menurun.
Misalnya 1 tahun lalu harga telor rp 20 ribu/kg. Sekarang Rp 25 ribu/kg.
Jika sebelumnya dia beli telur rp 200 ribu dapat 10 kg. Sekarang dia beli Rp 225.000 cuma dapat 9 kg. Kesejahteraan turun meski secara nominal, pengeluaran dia lebih tinggi rp 25.000 atau naik 12,5%. Apalagi jika sebelumnya jumlah anggota keluarga ada 4 orang dan sekarang 5 orang, kemakmuran per orangnya turun.

Jadi pertumbuhan nilai transaksi tsb harus dikoreksi dgn jumlah pertumbuhan penduduk serta angka inflasi.

Jadi menghitung pertumbuhan kesejahteraan rakyat itu harus menyeluruh. Memperhitungkan semua variabel2 yg berpengaruh. Jumlah penduduk serta jumlah volume barang yg dapat dibeli. Bukan sekedar nilai.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.