Ayo Nasionalisasi Perusahaan Minyak Asing!


Ayo Nasionalisasi Perusahaan Minyak Asing!
Hasil migas Indonesia yg 90% lebih dikuasai perusahaan asing tak bisa mensejahterakan rakyat Indonesia karena mayoritas dinikmati asing. Bahkan rakyat harus beli BBM dgn harga mahal dan sering antri karena BBM langka.
Jangan biarkan rakyat Indonesia seperti Ayam yang mati kelaparan di Lumbung Padi.
Para pejabat yang mapan atau pun ekonom Neolib yang dapat uang kucuran minyak dari perusahaan-perusahaan minyak asing tak dapat diharapkan. Namun saya berharap para pemuda bisa bergerak memaksa para pemimpin agar Indonesia merdeka mengelola kekayaan alamnya sendiri sehingga rakyat Indonesia bisa makmur sejahtera.  Para pemuda yang dulu berhasil memaksa Soekarno untuk memproklamasikan Kemerdekaan RI, insya Allah juga bisa melakukan lagi sekarang agar Indonesia bisa merdeka secara penuh.

Yang setuju dengan ide ini, sebarkan ke yang lain sebanyak-banyaknya!

Baca lebih lanjut

USAID Buat Draft UU MIGAS 2000: Indonesia Dijajah AS?


Berikut adalah dokumen USAID (United States Agency for International Development, Lembaga Pemerintah AS) tentang “Penguatan Pengaturan Bidang Energi” di Indonesia yang menunjukkan campur tangan pemerintah AS mengenai sektor energi Indonesia.

Sekitar 90% migas Indonesia “dikelola” oleh perusahaan Multi National Companye (MNC) seperti Exxon Mobil, Chevron, Halliburtons, Unocal, yang mayoritas berasal dari AS. Dari “kerjasama tersebut” MNC dari AS mendapat keuntungan yang sangat besar melebihi dari kontrak bisnis yang wajar. Sebagai contoh jika ongkos pompa minyak (tidak termasuk pengilangan dan distribusi ke SPBU) yang wajar hanya sekitar US$ 4/barrel (Rp 231/liter), maka MNC mengeruk keuntungan hingga US$ 50/barrel atau lebih dari 12 kali lipat. Jika dikalikan dengan 365 juta barrel/tahun maka keuntungan lebih MNC tersebut adalah Rp 154,5 trilyun.

Baca lebih lanjut

Download File Presentasi Solusi Hemat BBM, Listrik, dan Energi Terbarui


Harga BBM kian meroket dari US$ 20/barrel di tahun 2002 menjadi US$ 138/barrel di tahun 2008. Bahkan seorang “Pelaku Pasar” memperkirakan akan naik hingga US$ 200/lebih. Artinya harga bensin bisa naik hingga Rp 12.500/liter lebih.

Jika anda naik mobil dengan rasio 1:10, maka untuk setiap km anda harus mengeluarkan uang Rp 1.250 untuk BBM. Padahal dengan Mobil listrik anda hanya mengeluarkan kurang dari Rp 100/km. Bahkan jika anda pakai sepeda listrik, uang yang dikeluarkan cukup Rp 10/km padahal sepeda listrik ini bisa melaju hingga 40 km/jam. Anda bisa menghemat sampai 125 kali lipat.

Baca lebih lanjut

LIPI: Kenaikan BBM Picu Kriminalitas


Laporan wartawan Persda Network Hasanuddin Aco

Kompas.com, 28-5-2008 – Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) memperkirakan angka kriminalitas akan meningkat sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Kenaikan harga BBM hampir pasti akan menyebabkan semakin sempitnya lapangan kerja baru akibatkan pengangguran bertambah, dan yang jelas akan memicu angka kriminalitas,” kata Peneliti P2E LIPI Dr Wijaya Adi di Jakarta, Rabu (28/5).

Baca lebih lanjut

Revrisond Baswir: Kenaikan BBM Cuma Alasan untuk Ciptakan Liberalisasi Sektor Migas


EraMuslim.com. 27 Mei 2008. Kenaikan harga BBM sebenarnya merupakan satu bagian kecil dari upaya liberalisasi sektor migas di negeri ini. Nantinya, Pertamina, perusahaan miyak yang selama ini menjadi pengelola tunggal itu akan bersaing dengan lebih dari 40 perusahaan migas asing yang sudah mengantongi izin untuk membuka 20.000 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di seluruh Indonesia, dengan harga standar internasional.

Berikut ini perbincangan dengan Kepala Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada Drs. Revrisond Baswir, M.B.A, yang ditemui dalam Seminar Peringatan Hari Lahir Pancasila, di Gedung DPR, Jakarta. Berikut petikannya:

Baca lebih lanjut