Harusnya Beli Bis Busway Buatan Dalam Negeri


Bis Gandeng Inobus

Pemprov DKI akan beli sebanyak 2.250 Bis dari Eropa untuk TransJakarta (Busway). Harga Bis Scania ini Rp 5,8 milyar. Lebih mahal dari Bis Cina, Zhong Tong yang cuma Rp 3,8 milyar. Artinya Pemprov DKI akan mengeluarkan uang sebanyak Rp 13 Trilyun lebih untuk pembelian Bis Scania.

Memang bagus sih karena Bis akan lebih baik daripada Bis Cina yang sering bermasalah. Cuma alangkah baiknya jika Pemprov DKI membeli Bis buatan dalam negeri. Misalnya dari BUMN INKA. Jika PT INKA tidak sanggup, bisa beli dari Hino (Jepang) dan Mercy (Jerman) yang sudah punya pabrik di Indonesia. Harganya paling banter hanya Rp 4,5 milyar per bisnya (dari harga Bis Gandeng INKA yang pernah terjual). Ini cuma perkiraan mengingat Bis AC Hino yang besar (bukan gandeng) harganya ternyata kurang dari Rp 800 juta. Paling mahal total cuma sekitar Rp 10 trilyun saja. Pemprov DKI bisa hemat sekitar Rp 3 trilyun. Selain itu ini akan membuka lapangan pekerjaan di Indonesia. Buruh2 Indonesia bisa bekerja dan mendapat uang. Pemerintah pun bisa mendapat uang Pajak Penghasilan tambahan. Jadi semua untung jika kita mandiri.

Baca lebih lanjut

Twitter SBY: Tahun 2006 Hutang Indonesia ke IMF Sudah Lunas


Twitter SBY

SBY pun tanggal 28 April 2015 tidak tahan untuk mengomentari pernyataan Presiden Jokowi tentang Utang Indonesia terhadap IMF di Rakyat Merdeka. Mungkin Tim Ahli Jokowi berusaha membuat pencitraan seolah2 Indonesia saat ini masih ngutang sama IMF. Nanti Jokowi muncul sebagai Pahlawan yang melunasinya.

Pernyataan tsb selain tidak benar juga mencemarkan nama baik mantan presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono yang ternyata sudah melunasi hutang ke IMF sejak tahun 2006.

Baca lebih lanjut

Pasal 33 UUD 45 yang Asli


Soekarno beli Tjepu

Inilah Pasal 33 UUD 45 yang Asli

Pasal 33
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Baca lebih lanjut

Perbandingan Drone, Pesawat SU-35, dan CN-235


Drone SU-35 dan CN-235

DRONE KECEPATANNYA 575 KM/JAM DAN HARGA ASLI RP 2,7 TRILYUN per buah.

SU-35 KECEPATAN 2500 KM/JAM DAN HARGA RP 500 MILYAR

CN 235 HARGA RP 120 MILYAR DAN DIPAKAI AS UNTUK PATROLI DAN PENGINTAIAN

Menurut The Washington Post: >400 Drone Militer Besar di AS jatuh sejak tahun 2001. Kebayang tidak 3 Drone yang dibeli Indonesia seharga Rp 12,9 Trilyun jatuh berkeping2?

Upload Video dengan durasi 2 menit saja selama 6 jam baru terupload 65%. Padahal videonya cuma dari HP.

Kebayang kalau streaming video dari Drone Rp 4,3 trilyun ke pilot Drone di kejauhan via Satelit Indosat atau Telkom bisa patah2. Apalagi kalau high res.

Baca lebih lanjut

Jual BUMN Seperti Jual Angsa Bertelur Emas


Angsa Bertelur Emas

Angsa Bertelur Emas

Mental Preman dan Makelar. Jika sudah habis yang dijual, apalagi yg mau mereka jual?

Ibarat menjual angsa petelur emas. Jika sebelumnya tiap hari dapat emas, begitu dijual mereka dan bangsa Indonesia tidak dapat lagi.

Zaman dulu ada cerita seorang petani yang mempunyai angsa yang bertelur emas. Setiap hari dia dapat telur emas seberat 1 kg sehingga hidupnya makmur.

Sampai ada seorang kaya yang menawarkannya 300 kg emas untuk membeli angsa emas tersebut. Melihat jumlah emas yang banyak, petani tersebut tergiur sehingga menjualnya. Ternyata setelah 300 hari emasnya pun sudah habis. Dan dia akhirnya jatuh miskin karena tidak ada lagi angsa emas yang memberikan dia telur emas setiap hari.

Baca lebih lanjut

Buy Back atau Buat Indosat Baru?


Buy Back Indosat

Buy Back Indosat

Jika pintar, bandingkan harga buy back dgn biaya bikin BUMN sekelas Indosat. Jika Soeharto bisa, masak pemerintah sekarang tidak bisa?
APBN 2015 > rp 2.000 T
Tidak perlu sebesar Indosat dulu. Cukup 1/3. Tapi seluruh komunikasi PNS/TNI harus lewat situ.
Dijamin asing yg punya Indosat ketar ketir .

Soekarno dan Soeharto bikin banyak BUMN seperti Pertamina, Indosat, Telkom dsb. Dari APBN yg sekarang rp 1800 trilyun, disisihkan 5% / rp 90 trilyun buat bikin / membangun BUMN. Dari situ mereka dapat untung / melayani rakyat. Pertamina saja tahun 2013 sumbang negara rp 78 trilyun dari keuntungan dan pajak

Baca lebih lanjut

Pertamina Sumbang Rp 78 trilyun ke Negara tahun 2013


Pertamina Sumbang Negara

Pertamina hanya menguasai 10% ladang minyak. Pertamina menyumbang Rp 78 trilyun ke negara pada tahun 2013 kemarin.
Harusnya perusahaan asing yang menguasai 90% ladang minyak menyumbang sebesar Rp 700 Trilyun dari hasil minyak Indonesia.

Hebatnya lagi, saat perusahaan minyak asing produksinya turun dari 1,4 juta bph tinggal 0,8 juta bph, produksi minyak Pertamina justru naik. Bahkan jika blok Cepu diberikan kepada Pertamina (bukan Exxon), niscaya produksi minyak pertamina melonjak tinggi.
Baca lebih lanjut

Lobi Nasionalis Pengusaha Nasionalis


Lobi Zionis

Di AS yang sesungguhnya berkuasa itu bukan Presiden. Tapi Lobi Zionis. Merekalah yang mendanai para politikus dan kampanye para presiden AS. Jadi siapa pun pemenangnya, tunduk pada kepentingan Lobi Zionis. Dengan menguasai The Fed (Bank Sentral AS – Mesin Pencetak Uang) dan juga hasil tambang seperti migas dan emas (termasuk tambang emas Freeport di Indonesia), Lobi Zionis ini memiliki dana berlimpah untuk membiayai Media Massa dan juga para intelektual / think tank yang akan mencuci-otak rakyat AS dan juga negara-negara lain seperti Indonesia.

Dengan Presiden AS itulah mereka menekan negara2 lain di seluruh dunia, termasuk Indonesia untuk menyerahkan kekayaan dan juga ekonomi Indonesia kepada pengusaha / MNC Zionis ini. Kita biasa mengenalnya dengan: “Investor Asing”.

Baca lebih lanjut

Kisah Impor Bis Cina Karatan: Impor Lagi… Impor Lagi…


Kisah Busway Impor Karatan

Inilah kisah impor Bis Cina yang ternyata karatan. Tapi setelah itu ternyata Pemda DKI tetap ingin impor Bis lagi meski Indonesia sudah bisa bikin Bis. Inikah yang namanya Mandiri?

Pertama Jokowi ingin mengimpor 4.000 Bis Cina seharga @ Rp 3,8 milyar (total Rp 15,2 trilyun). Saat DPRD hanya mengizinkan 1000 Bis saja Jokowi marah. Dia menganggap DPRD menghalanginya untuk membangun Jakarta. Ternyata sikap DPRD tsb merupakan kehati2an mengingat ternyata impor Bis bermasalah karena selain mahal juga karatan:

Baca lebih lanjut

Melawan Lupa Megawati yg Jual BUMN2 Indonesia


Megawati Soekarno

Bapak belum tentu sama dgn anak.
Menurut pepatah Cina, umumnya perusahaan keluarga seperti ini:
Bapak: Pendiri dan pengembang perusahaan keluarga (1)
Anak: Yang menikmati Perusahaan Keluarga (4)
Cucu: Yang menghabisi Perusahaan Keluarga (16)
Karena anak dan cucu tidak biasa membangun dan mengembangkan, cuma terima jadi, umumnya mereka beda dgn bapaknya.
Apalagi jika di generasi bapak perusahaan utuh dimiliki 1 keluarga misalnya nilainya 16 M
Pada generasi anak jika anaknya ada 4, terpecah jadi 4 dgn nilai @ 4M
Pada generasi cucu terbagi lagi jadi 16 dgn nilai @ 1 M.
Sehingga hancur tak bisa bersaing dgn perusahaan2 saingannya.

Baca lebih lanjut