Pasar Rakyat di Kota untuk Para Petani Desa


Tomat dibuang petani di jalan Cikajang Garut karena harga terlalu murah

Tomat dibuang petani di jalan Cikajang Garut karena harga terlalu murah. Di Supermarket Rp 40.000/kg sementara di Petani cuma Rp 200/kg.

Dari Abu Hurairah Ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Janganlah menghadang barang dagangan dari luar kota. Barangsiapa di hadang, kemudian sebagian barangnya dibeli, maka jika pemilik barang telah datang ke pasar, ia boleh memilih (antara membatalkan atau tidak).” Riwayat Muslim.

>>> Orang desa dibolehkan menjual barang dagangannya di kota. Artinya harus ada Pasar yang terbuka

Kalau di petani harga tomat Rp 200/kg dan di supermarket rp 40.000/kg, berarti ada yang salah dalam distribusi/penjualan.

Baca lebih lanjut

Rupiah Melemah, Holcim Naikkan Harga Semen


Holcim Naik

Dengan berbagai kenaikan harga barang seperti harga BBM, Listrik, Gas, dsb ya otomatis nilai Rupiah itu akan turun.
Sepertinya di zaman Joko ini nilai rupiah bisa bertengger di atas Rp 15.000/US$…
Apalagi jika suku bunga SBI dinaikkan misalnya 10%, otomatis BI harus cetak rupiah lebih banyak 10% buat bayar bunganya. Inflasi makin menjadi.
Keserakahan pemerintah untuk menaikkan harga2 barang akhirnya akan menghancurkan nilai rupiah dan memiskinkan sebagian besar rakyatnya..
Baca lebih lanjut

Pajak PPN Spekulan Valas Cuma 0,01%!


Spekulasi valas

Spekulasi valas

Kenapa nilai rupiah begitu mudah naik turun terhadap dollar? Contoh, saat Krisis Moneter tahun 1998, nilai rupiah dihancurkan oleh para spekulan uang seperti George Soros dengan Quantum Fund-nya sehingga nilainya jatuh dari Rp 2.200/US$ jadi cuma Rp 16.700/US$ hanya dalam waktu 6 bulan?

Karena memang uang rupiah sudah jadi alat spekulasi bagi para pemain valas (Valuta Asing) / Forex. Mereka beli rupiah saat harga rupiah jatuh, dan menjual rupiah saat harga rupiah tinggi. Begitu seterusnya. Rupiah yang stabil nilainya (tidak berubah naik/turun) merupakan kematian bagi mereka. Karena mereka tidak bisa mendapatkan selisih (spread) untuk meraih keuntungan dari jual beli uang.

Hebatnya lagi PPN (Pajak Pertambahan Nilai) untuk transaksi valas ini amat rendah. Cuma 10% dari komisi broker/penjual valas (Forex Trader). Jika komisi valas non fisik hanya 0,1% (ini lewat Bank / Institusi Finansial), maka PPN nya yang biasa disebut levy hanya 10% x 0,1% = 0,01%. Kecil sekali bukan? Sementara jika kita harus belanja Sembako di Mini Market paling tidak kena PPN 10% dari harga barang. PPN untuk sembako 1000 x lipat lebih besar daripada PPN spekulasi Valas. Adilkah itu?

Harusnya PPN untuk Valas itu minimal 1%. Jadi para spekulan valas tidak bisa semena-mena mempermainkan nilai tukar rupiah. Pemerintah pun bisa mendapat uang yang cukup guna mengendalikan nilai rupiah.

Baca lebih lanjut

Perusahaan Asing Bohong Soal Produksi Tambang


Masjidil Haram Sebelum Nasionalisasi

Asing bisa bohong soal produksi minyak.
Contoh Menkeu Agus Martowardoyo dapat laporan ekspor tambang Indonesia cuma 5 juta ton.
Dia baru tahu itu bohong saat memeriksa laporan impor negara lain. Negara tsb impor tambang tsb dari Indonesia sebesar 20 juta ton. 4 x lipat selisihnya!

Ini Alasan Pemerintah Beli Saham Newmont

Menkeu Agus Martowardojo juga menyatakan bahwa ada ilegal ekspor tambang. Penambang asing cuma mengaku mengekspor 5 juta ton hasil tambang. Sementara data impor tambang tersebut di luar negeri dari Indonesia mencapai 20 juta ton:

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/04/22/10264265/Ini.Alasan.Pemerintah.Beli.Saham.Newmont
Baca lebih lanjut

Lobi Nasionalis Pengusaha Nasionalis


Lobi Zionis

Di AS yang sesungguhnya berkuasa itu bukan Presiden. Tapi Lobi Zionis. Merekalah yang mendanai para politikus dan kampanye para presiden AS. Jadi siapa pun pemenangnya, tunduk pada kepentingan Lobi Zionis. Dengan menguasai The Fed (Bank Sentral AS – Mesin Pencetak Uang) dan juga hasil tambang seperti migas dan emas (termasuk tambang emas Freeport di Indonesia), Lobi Zionis ini memiliki dana berlimpah untuk membiayai Media Massa dan juga para intelektual / think tank yang akan mencuci-otak rakyat AS dan juga negara-negara lain seperti Indonesia.

Dengan Presiden AS itulah mereka menekan negara2 lain di seluruh dunia, termasuk Indonesia untuk menyerahkan kekayaan dan juga ekonomi Indonesia kepada pengusaha / MNC Zionis ini. Kita biasa mengenalnya dengan: “Investor Asing”.

Baca lebih lanjut

Menteri Keuangan yang Bagus Bukan Neolib


Menteri Keuangan yang bagus itu bukan yang Neolib. Harus pro Pasar Beneran dan Usaha nyata. Bukan Pasar Saham/Uang. Harus berani menyediakan jatah investasi (5% dari APBN) guna membangun BUMN yang bisa menghasilkan keuntungan 10 x lipat dari nilai investasinya hanya dalam 3 tahun.
Baca lebih lanjut

Mengapa Rusia Tak Lagi Takut pada Barat?


rusia

Di Indonesia juga begitu.
Lembaga2 Barat seperti IMF, World Bank beserta kroninya meneriakkan isyu korupsi di BUMN2 Indonesia. Tujuannya agar BUMN2 Indonesia seperti Telkom, Indosat, Pertamina, dsb dijual ke asing. Walhasil kekayaan alam dan wilayah udara/frekuensi Indonesia dikuasai asing hingga rakyat Indonesia sekedar jadi kacung saja.
Para pemimpin Indonesia mengharap dollar yg dicetak AS dari kertas. Demi kertas yg sebenarnya tak berharga itu diserahkan minyak, gas, emas, tanah, dan bumi Indonesia ke AS. Padahal untuk dapat dollar AS cukup menyediakan kertas dan menekan tombol printer…

Baca lebih lanjut

Kata AS: Anda Merdeka Selama Kami Menguasai…


BEBAS

Kata AS: Anda Merdeka

Selama kami menguasai kekayaan alam anda
Selama kami menguasai pendidikan anda
Selama kami menguasai mata uang anda
Selama kami menguasai internet anda

Baca lebih lanjut

Hancurnya Industri AS Akibat Upah Terlalu Tinggi


Pabrik Mobil yang Terlantar di Detroit

Pabrik Mobil yang Terlantar di Detroit

Di AS serba salah. UMR Rp 10 juta, karena harga barang mahal mereka tetap miskin. Sementara banyak pengangguran karena perusahan2 memindahkan pabrik mereka ke CIna, Vietnam, Thailand, dsb yg lebih murah upahnya. Jadi sulit pemerintah menaikan UMR lagi.

Ini akibat Globalisasi di mana barang dari luar bebas masuk ke dalam negeri tanpa hambatan apa pun seperti pajak atau kuota. Akibatnya usaha dalam negeri ambruk dan pengangguran merajalela. Sebelum sistem ekonominya dibenahi dulu, harus sabar. Jangan sampai Indonesia bernasib seperti AS.

Baca lebih lanjut

Gita Wirjawan: Indonesia Butuh Lebih Banyak Mal dan Supermarket. Jawab: Salah!


Gita Wiryawan

Gita Wirjawan: Indonesia Butuh Lebih Banyak Mal dan Supermarket

Jawab:

Salah.
Mal itu sewanya mahal. Rp 20 juta/bulan. Akibatnya harga2 barang jadi mahal. Rakyat yg menderita. Banyak toko2 tutup karena tak mampu membayar sewa. Contohnya lihat itu Blok M Square. Belum 2 tahun operasi sudah banyak toko yg tutup.
Sebaliknya Pasar Tradisional / PD Pasar Jaya itu murah. Pasar Tradisional, sewa tidak sampai Rp 500 ribu/bulan. Harga2 barang jadi murah. Dan rakyat pun senang harga jadi murah.
Baca lebih lanjut