Beberapa Media Australia dan Inggris mengutip pernyataan Jaksa Agung Australia, George Brandis, yang menyatakan ISIS akan mendirikan kekhalifahan di Indonesia saat pertemuan para menteri dan pejabat keamanan Indonesia dengan Australia.
Di Indonesia memang beberapa tokoh Islam garis keras menyatakan dukungannya terhadap ISIS. Penggalangan dana dan juga rekrutmen untuk anggota ISIS juga dilakukan sehingga paling tidak ada 500 anggota ISIS dari Indonesia yang berangkat ke Suriah dan Irak untuk berperang. Angkanya cuma 500 orang karena Indonesia dgn Suriah itu amat jauh. Kalau dekat, bisa 5.000 lebih.
Di Korea Selatan juga 3 warga negara Indonesia dideportasi oleh pemerintah Korsel akibat mengibarkan bendera ISIS dan mengadakan pengumpulan dana. Ditemukan juga berbagai senjata di kediaman mereka.
Pemerintah Indonesia sendiri masih bingung dalam menghadapi ISIS. Masih meraba-raba meski ratusan anggota ISIS dari Indonesia sudah pergi ke Suriah dan Irak serta sebagian sudah kembali ke Indonesia.
Harusnya penanganannya bertahap sesuai dengan aktivitas yang ada. Dari propaganda di internet, rekrutmen di darat, hingga pengiriman “mujahidin” ISIS apalagi saat mereka kembali ke Indonesia harus ada perlakukan yang sesuai yang tentunya tidak bisa disamakan. Misalnya dari sensor / blokir di internet, penahanan, hingga rehabilitasi atau eksekusi.
Negara-negara yang mensponsori teroris guna perang proksi juga harus diawasi. Jangan sampai ada dana dan senjata mengalir dari negara2 sponsor terorisme tsb ke para teroris di Indonesia. Badan Intelijen Negara Republik Indonesia harus proaktif dan sigap.
Yang terpenting adalah pemerintah harus bisa mensejahterakan rakyat. Minimal bisa menstabilkan harga agar tetap terjangkau oleh rakyat. Jika krisis ekonomi dan rakyat banyak yang menganggur, ini bisa menimbulkan ketidak-puasan rakyat. Ini bisa ditunggangi oleh para teroris atau pihak2 asing yang ingin agar Indonesia hancur.
Selain ISIS, banyak juga kelompok yang mau mendirikan Negara Islam / Khalifah di Indonesia dari DI/TII, MMI, HTI, dsb.
Isis seeking to set up ‘distant caliphate’ in Indonesia, George Brandis warns
Australian attorney general says jihadist group ‘has ambitions to elevate its presence and level of activity in Indonesia’
Pemerintah Indonesia Bingung Hadapi Propaganda ISIS
Beberapa video tersebar di Youtube, menunjukkan anak-anak Indonesia berpakaian loreng berlatih dengan senjata untuk jadi relawan ISIS. Pemerintah bingung mencari langkah mengatasi propaganda ISIS.
http://www.dw.com/id/pemerintah-indonesia-bingung-hadapi-propaganda-isis/a-18330192
Tinggalkan Balasan